Tank merupakan mesin tembur yang patut menjadi andalah selain pesawat tempur dan kapal tempur. Tank adalah kendaraan tempur lapis baja yang bergerak menggunakan roda berbentuk rantai. Ciri utama tank adalah pelindungnya yang biasanya adalah lapisan baja yang berat, senjatanya yang merupakan meriam besar, serta mobilitas yang tinggi untuk bergerak dengan lancar di segala medan. Meskipun tank adalah kendaraan yang mahal dan membutuhkan persediaan logistik yang banyak, tank adalah senjata darat paling tangguh dan serba-bisa pada medan perang modern, dikarenakan kemampuannya untuk menghancurkan target darat apapun, dan efek mentalnya terhadap infanteri.
Tank adalah kendaraan tempur yang sangat kuat. Walau begitu, tank tidak beroperasi sendirian. Tank biasa dimasukkan dalam unit lapis baja pada pasukan terpadu, yaitu gabungan antara infanteri dan kavaleri lainnya. Tanpa dukungan unit lain, tank, walaupun memiliki pelindung tebal, tetap bisa dilumpuhkan oleh infanteri, ranjau, artileri, dan helikopter atau pesawat. Tank juga tidak efektif di medan hutan dan perkotaan, di mana kemampuan jarak jauh tank jadi tidak bisa dipakai, penglihatan pengendara tank jadi terbatas, dan meriam tank mungkin tidak bisa berputar secara maksimal.
Tank pertama kali dipakai pada Perang Dunia I untuk memecahkan kebuntuan perang parit, dan peran tank lama-kelamaan berevolusi untuk mengantikan peran kavaleri. Istilah tank (tangki) muncul pada saat pembuatan tank-tank pertama di pabrik-pabrik di Inggris: para pekerja diberitahukan bahwa mereka sedang membuat sebuah kendaraan pengangkut air beroda rantai, jadi pembuatan kendaraan tempur ini bisa dirahasiakan.
Tank dan taktik kendaraan lapis baja telah berevolusi selama hampir seabad. Walaupun sistem senjata dan pelindung tank masih terus dikembangkan, banyak negara yang mulai mempertanyakan kebutuhan kendaraan berat seperti ini, khususnya dalam era perang non-konvensional.
Tank pertama kali dipakai pada Perang Dunia I untuk memecahkan kebuntuan perang parit, dan peran tank lama-kelamaan berevolusi untuk mengantikan peran kavaleri. Istilah tank (tangki) muncul pada saat pembuatan tank-tank pertama di pabrik-pabrik di Inggris: para pekerja diberitahukan bahwa mereka sedang membuat sebuah kendaraan pengangkut air beroda rantai, jadi pembuatan kendaraan tempur ini bisa dirahasiakan.
Tank dan taktik kendaraan lapis baja telah berevolusi selama hampir seabad. Walaupun sistem senjata dan pelindung tank masih terus dikembangkan, banyak negara yang mulai mempertanyakan kebutuhan kendaraan berat seperti ini, khususnya dalam era perang non-konvensional.
Berikut ini adalah Tank tercanggih saat ini :
1. M1A2 Abrams (USA)
MIA2 Abrams! Ini tank tercanggih andalan Amerika Serikat dan mampumelibas musuh-musuhnya di seluruh dunia. Baju besinya dilapisi uranium, sementara lapisan dalam tank dilapisi Kevlar untuk menjamin keselatan kru tank.
- Mampu menghancurkan tank lain dalam radius 4 Km.
- Tiga senapan mesin menambah seram tank berbobot 62,5 ton ini.
- MIA2 Abrams memiliki daya jelajah 400 km dan kecepatan maksimun 67 Km.
- MIA2 Abrams dioperasikan 4 awak. Masing-masing bertugas sebagai komandan tank, penembak, pengisi peluru, serta pengemudi.
- Senjatanya mengandalkan meriam M256 120mm.
2. Main Battle Tank T-90
GPO Uralvagonzavod T-90 adalah Tank tempur utama rancangan Russia yang dikempabangkan dari T-72, dan sampai saat ini menjadi tank paling modern di angkatan darat dan marinir Rusia. Saat ini tank ini juga dioperasikan beberapa negara lain, terutama India. Sebagai penerus dari T-72BM, T-90 menggunakan senjata dan 1G46 gunner sight dari T-80U, sebuah mesin baru, dan pengindera panas . Peralatan pelindung termasuk pelindung ledak reaktif Kontakt-5, laser warning receiver, pembangkit gelombang elektromagnetik EMT-7 untuk menghancurkan ranjau elektromagnetik dan Shtorasistem pengacau rudal anti tank kendali infra merah .
VarianBREM-72 - Kendaraan perawatan
MTU-90 - Tankk Jembatan.
IMR-3 - Kendaraan perawatan.
BMR-3 - Pembersih ranjau.
MTU-90 - Tankk Jembatan.
IMR-3 - Kendaraan perawatan.
BMR-3 - Pembersih ranjau.
Operator
Russia – sekitar 480 unit. 1,100 total termasuk 300 T-72 yang diupgrade ke spesifikasi T-90.
India – 310 T-90S "Bhishma" 1,000+ T-90S "Bhishma" dirakit di India.
Aljazair - 180 T-90SA, 102 telah masuk dinas per 2011.
Arab Saudi juga dilaporkan sedang dalam negosiasi untuk membeli 150 unit T-90. Venezuela juga tertarik untuk membeli "50 hingga 100 T-90", meski akhirnya Venezuela memutuskan membeli 92 T-72. Turkmenistan juga telah memesan 10 unit tank ini. Indonesia juga tertarik untuk memesan sekitar 100 hingga 200 unit[1], terutama sebagai alternatif jika TNI gagal mendapatkan 100 unit Leopard 2 ex Belanda.
Russia – sekitar 480 unit. 1,100 total termasuk 300 T-72 yang diupgrade ke spesifikasi T-90.
India – 310 T-90S "Bhishma" 1,000+ T-90S "Bhishma" dirakit di India.
Aljazair - 180 T-90SA, 102 telah masuk dinas per 2011.
Arab Saudi juga dilaporkan sedang dalam negosiasi untuk membeli 150 unit T-90. Venezuela juga tertarik untuk membeli "50 hingga 100 T-90", meski akhirnya Venezuela memutuskan membeli 92 T-72. Turkmenistan juga telah memesan 10 unit tank ini. Indonesia juga tertarik untuk memesan sekitar 100 hingga 200 unit[1], terutama sebagai alternatif jika TNI gagal mendapatkan 100 unit Leopard 2 ex Belanda.
3. Leopard 2A6 (Germany)
- Mampu mendaki hingga kemiringan 60 derajat dan melaju hingga 72 km.
- Tank ini juga memiliki daya jelajah 550 Km.
- Bobot 62 ton,
- dipersenjatai dengan meriam kaliber 120 mm dan dua senapan mesin 7,6 mm.
- Tank Leopard 2A6 dioperasikan 4 awak. Masing-masing bertugas sebagai komandan tank, penembak, pengisi peluru, serta pengemudi. Saat ini jenis tank ini dgiunakan Jerman, Kanada, Yunani, Belanda, Portugis dan Spanyol sebagai andalan.
Leopard 2 adalah tank tempur utama (main battle tank, MBT) Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal 1970-an dan mulai digunakan pada 1979. Lebih dari 3,480 Leopard 2 telah diproduksi. Leopard 2 pertama kali digunakan Angkatan Darat Jerman pada Perang Kosovo serta pasukan Kanada dan Denmark yang tergabung dalam ISAF di medan tempur Afghanistan.
Ada dua pengembangan utama pada tank ini, dari model pertama hingga Leopard 2A4 yang memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja dan model yang lebih maju Leopard 2A5 serta versi yang lebih baru lagi, yang memiliki kubah tembak menyudut seperti anak panah dengan appliqué armour serta beberapa pengembangan lainnya. Seluruh model dilengkapi dengan sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder Laser, meriam utama 120 mm dengan kestabilan tinggi, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan untuk melihat dan membidik dalam kegelapan night vision yang lebih maju (Leopard adalah kendaraan tempur pertama yang menggunakan alat pembidik low-light level TV system atau LLLTV; sementara thermal imaging baru diperkenalkan setelah itu). Tank ini memiliki kemampuan untuk bertempur menghadapi sasaran bergerak walaupun melewati medan yang sangat sulit dan tidak rata. Varian yang aktif antara lain 2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7 (paling baru). Banyak Leopard 2 yang diupgrade untuk memperpanjang masa tugasnya dan memperkuat persenjataanya, umumnya ke varian 2A5 dan 2A6. Angkatan Darat Indonesia memperkuat divisi infantrinya, dengan membeli 30 unit yang semuanya akan diserahkan pada bulan Oktober dan sisanya akan dikirim pada tahun 2013 nanti dari rencana 100 unit tank.
4. PT-76
PT-76 pertama kali diperkenalkan kepada publik dan diproduksi secara massal oleh Uni Soviet sejak tahun 1954. Desain dasarnya sebenarnya telah dirancang sejak pertengahan Perang Dunia II. Kendaraan lapis baja berawak 3 orang ini berfungsi utama sebagai kendaraan intai tempur di jajaran AB Uni Soviet dan 23 negara lainnya. Kondisi geografis Uni Soviet serta Eropa bagian tengah dan timur yang banyak memiliki rawa-rawa, danau dan sungai besar mendasari pembuatan tank amfibi ini.
PT-76 dalam defile HUT ABRI 1978. Terlihat meriam belum mengalami retrofit
Soviet bermaksud menjadikan PT-76 sebagai ranpur terdepan yang akan menjebol pertahanan NATO dari garis belakangnya. Kesuksesan Rommel dalam melabrak pertahanan Sekutu di hutan Ardennes, Perancis, dan Amerika saat memotong kekuatan militer Korea Utara di semenanjung Korea, merupakan obsesi Soviet. Rangka dasar PT-76 kelak banyak memunculkan dan menjadi ilham bagi pembuatan kendaraan-kendaraan tempur (ranpur) lainnya, seperti BTR-50, panser angkut meriam gerak sendiri ASU 85 dan kendaraan angkut peluncur rudal Frog-2.
PT-76 secara fisik memiliki bobot dalam keadaan kosong 13,5 ton dan dalam keadaan siap tempur 14,5 ton. Agar mampu beroperasi di perairan dalam maka tank ini hanya memiliki lapisan baja yang tipis, yaitu 14 mm di bodi dan 17 mm di turet, tidak seperti tank sejenis di kelasnya. Sementara itu untuk mengurangi beban penumpang, maka komandan tank juga merangkap sebagai pengamat medan, awak meriam dan operator radio. Dimensi baku PT-76 jika diukur tanpa meriam memiliki panjang 6,91 m, lebar 3,14 m dan tinggi 2,21 m, kemudian ketinggian dari tanah ke kolong tank (ground clearance) adalah 0,37 m. Jika diukur dengan panjang meriam serta ketinggian senapan penangkis serangan udara yang terdapat di PT-76 maka dimensinya menjadi: panjang 7,62 m, lebar 3,14 m dan tinggi 3,70 m.
Tenaga penggerak PT-76 dihasilkan dari mesin diesel 4 silinder jenis V-6 yang berkekuatan 240 tenaga kuda atau 1.800 rpm. Bahan bakar yang dibutuhkan adalah 250 liter solar (HSD) kemudian 60 liter air sebagai pendingin radiator serta menggunakan pelumas mesin jenis DCO.50 sebanyak 45 liter. Ini membuat PT-76 mampu melaju dengan kecepatan hingga 45 km/jam di jalan raya sepanjang 260 km, 30 hingga 35 km/jam di jalan biasa dan 25 km/jam di jalan bergelombang sejauh 210 km. Kelebihan PT-76 ini terletak pada kekuatan mesinnya, karena mampu memberikan kemampuan berenang yang baik ke arah muka sebesar 11 km/jam untuk jarak 70 km dengan waktu tempuh 8 jam. Sedang jika bergerak ke belakang, memiliki kecepatan hingga 5 km/jam. Itulah sebabnya mengapa PT-76 dipandang memiliki kualifikasi sebagai tank pendarat amfibi.
Sebuah PT-76 milik Vietnam Utara yang berhasil dihancurkan oleh militer AS
Kelebihan lain dari PT-76 adalah mampu mendaki ketinggian di kemiringan hingga 38 derajat ataupun penghalang tegak setinggi 1,06 m, mampu berjalan stabil pada medan yang memiliki kemiringan hingga 18 derajat, melintasi parit selebar hingga 2,8 m atau melintasi turunan hingga sedalam 0,75 m dengan besar tekanan pada permukaan 0,49 kg/cm persegi dan dengan perbandingan daya terhadap bobot sebesar 17,5 daya kuda/ton. Sementara itu sudut masuk saat tank akan berenang di laut, danau atau sungai besar adalah 30 derajat dan saat keluar ke permukaan sudut dongak moncongnya adalah 25 derajat. Sistem tenaga kelistrikan PT-76 bersumber pada 2 buah accu (aki) yang masing-masing bertegangan 12 Volt. Sebagai sarana komunikasi, PT-76 menggunakan radio tipe R-123.
5.Challenger 2 (United Kingdom)
Jinis Tank ini memiliki proteksi yang sangat baik dalam menahan gempuran musuh. Berikut Spesifikasi dari jenis tank tercanggih 2 ini :
- Challenger 2 dioperasikan 4 awak. Masing-masing bertugas sebagai komandan tank, penembak, pengisi peluru, serta pengemudi.
- Tank ini memiliki berat 62,5 ton.
- Dipersenjatai meriam kaliber 120 mm yang efektif digunakan pada jarak 3.000 meter, namun mampu mencapai jarak 5.000 meter.
- Daya jelajah 450 km, dengan kecepatan maksimum 70 km/jam.
6. K2 Black Panther
Tank jenis ini Disebut-sebut paling mahal saat ini. Mengusung perlindungan seperti M1A2 Abrams milik Amerika Serikat, namun dengan bobot yang lebih ringan, hanya 55 ton.
- Tank K2 dioperasikan 3 awak.
- Senjatanya meriam kaliber 120 mm, dengan dua senapan mesin.
- Daya jelajah 430 km, dengan kecepatan maksimum 70 km/jam.
- K2 akan membuat Kavaleri Korea Utara berfikir dua kali sebelum bertempur head to head dengan tank ini.
7. Tank T-90
Jenis Tank T-90 menjadi andalan Rusia di era pasca Perang Dingin. Tank ini merupakan pengembangan dari Tank T-72 semasa perang dingin. Ada beberapa varian Tank T-90, selain digunakan untuk pertempuran, Rusia juga membuat varian penyampu ranjau dan keperluan zeni konstruksi. India membeli lisensi dari Rusia untuk membuat tank kelas beratnya sendiri, Bhisma. Rusia kini sedang mengembangkan T-95, sebuah monster kelas berat berlapis baja yang lebih canggih.
- Tank T-90 dioperasikan 3 awak dengan berat 46,5 ton.
- Senjatanya meriam kaliber 125 mm, dan dua senapan mesin.
- Daya jelajah 550 km dengan kecepatan maksimum 60 km/jam.
8. Tank Merkava Mk IV
Bobot tank produksi Israel ini mencapai 65 ton sebagai tank yang memiliki proteksi paling kuat terhadap serangan saat ini. Tidak hanya di bagian atas tank, bagian bawah pun dilapisi baja cukup tebal untuk menahan ledakan ranjau darat. Karena jenis tank tercanggih Israel ini dibuat untuk selalu waspada terhadap serangan lawannya dari jazirah Arab.
- Tank Merkava Mk IV dioperasikan 4 awak.
- Senjatanya meriam kaliber 120 mm, mortir 60 mm,
- satu senapan mesin 12,7 mm dan dua senapan mesin 7,6 mm.
- Daya jelajah 500 km dengan kecepatan maksimum 70 km/jam.
9. Tank Tipe 99 China
Selain jenis Tank Tipe 90, China mengembangkannya menjadi Tank tercanggih Tipe 99. Berkolaborasi dengan Rusia. Tank Tipe 90 dilengkapi meriam kaliber 125 mm dan cocok digunakan dengan misil 9K119 Refleks yang dikenal sebagai pembuhun tank kelas berat.
- Tank ini memiliki daya jelajah 600 km, dengan tanki tambahan.
- Kecepatan maksimum 60 km/jam di jalan offroad dan 80 km di jalan raya. Cukup ngebut untuk ukuran tank kelas berat.
- Tank Tipe 90 memiliki perlindungan 1.000-1 200 mm. Cukup tebal untuk menahan gempuran dalam pertempuran antar tank kelas berat. Bobotnya 54 ton dan dioperasikan 4 awak.
10. Tank KIA1
Salah satu andalan KRL untuk tank kelas berat adalah KIAI. Tank jenis ini untuk menghadapi korea utara :
- Tank ini mengusung meriam kaliber 120 mm dan dua senapan mesin.
- Komandan Tank mengoperasikan senapan mesin 12,7 mm dan penembak mengurusi senapan mesin 7,62 mm.
- Tank ini memiliki daya jelajah 500 km dan kecepatan maksimum 65 km/jam.
- Tank berbobot 54,5 ton ini,
- dioperasikan 4 awak.
- Masing-masing bertugas sebagai komandan tank, penembak, pengisi peluru, serta pengemudi.
11. Tank Tipe 90 Jepang
Tanktercangging ini menjadi salah satu andalan pasukan bela diri Jepang dan mulai digunakan sejak tahun 1992.
- Tank Tipe 90 memiliki daya jelajah 400 km, dan kecepatan maksimum 70 km/jam.
- Mesinnya menggunakan Mitsubishi 10ZG Disel yang mampu menghasilkan 1.500 tenaga kuda.
- Tank ini dioperasikan 3 awak.
- Beratnya 50,2 ton, dan dipersenjatai meriam kaliber 120 mm dengan kapasitas 40 peluru serta senapan mesin kaliber 12,7 mm, atau 7,62-mm.
- Namun walaupun salah tank tercanngih Rencananya, secara perlahan Jepang akan mengganti Tipe 90 ini dengan tank TK-X yang lebih ringan namun memiliki sejumlah keunggulan manuver dan proteksi.
12. Tank Leclerc
Jenis Tank Leclerc diproduksi GIAT Industries di Perancis. Pertama kali prototipenya dibuat tahun 1989. Selain Perancis, Arab Saudi juga memiliki ratusan tank ini.
- Kecepatan maksimum 72 km/jam.
- Tank Leclerc menggunakan mesin disel turbo VD V8X-1500 berkekuatan 1.500 tenaga kuda.
- Lapisan perlindungannya terdiri dari baja, keramik and Kevlar. Salah satu keunggulannya mudah diperbaiki jika terkena tembakan.
- Bobotnya 56 ton dan dioperasikan 3 awak. Masing-masing bertugas sebagai komandan, penembak dan pengemudi
- Untuk senjata, Leclerc diperkuat meriam 120 mm dan senapan mesin kaliber 12,7 mm, atau 7,62-mm.
- Daya jelajah mencapai 650 km dengan tanki cadangan, 550 km tanpa tanki cadangan
Sejarah Tank
Perang Dunia I: Tank-tank pertama
Kondisi pertempuran Perang Dunia I di Front Barat membuat Angkatan Darat Inggris berpikir untuk mengembangkan kendaraan yang bisa menyeberangi parit, menghancurkan kawat berduri, dan tidak mempan ditembak senapan mesin. Prototipe tank pertama kali diuji oleh militer Inggris pada 6 September 1915.
Tank pertama kali dipakai dalam perang ketika Kapten H. W. Mortimore membawa tank Mark I dalam Pertempuran Somme pada 15 September 1916. Perancis mengembangkan tank Schneider CA1 yang dibuat dari traktor Holt Caterpillar, dan pertama kali digunakan pada 16 April 1917. Penggunaan tank secara besar-besaran dalam pertempuran terjadi pada Pertempuran Cambrai pada 21 November 1917.
Perubahan-perubahan pada medan perang dan buruknya kinerja tank memaksa Sekutu untuk terus mengembangkan konsep tank ini. Tank terus berkembang pada Perang Dunia I, misalnya tank Mark V, yang dibuat sangat panjang sehingga bisa melewati parit-parit yang lebar sekalipun.
Kondisi pertempuran Perang Dunia I di Front Barat membuat Angkatan Darat Inggris berpikir untuk mengembangkan kendaraan yang bisa menyeberangi parit, menghancurkan kawat berduri, dan tidak mempan ditembak senapan mesin. Prototipe tank pertama kali diuji oleh militer Inggris pada 6 September 1915.
Tank pertama kali dipakai dalam perang ketika Kapten H. W. Mortimore membawa tank Mark I dalam Pertempuran Somme pada 15 September 1916. Perancis mengembangkan tank Schneider CA1 yang dibuat dari traktor Holt Caterpillar, dan pertama kali digunakan pada 16 April 1917. Penggunaan tank secara besar-besaran dalam pertempuran terjadi pada Pertempuran Cambrai pada 21 November 1917.
Perubahan-perubahan pada medan perang dan buruknya kinerja tank memaksa Sekutu untuk terus mengembangkan konsep tank ini. Tank terus berkembang pada Perang Dunia I, misalnya tank Mark V, yang dibuat sangat panjang sehingga bisa melewati parit-parit yang lebar sekalipun.
Perkembangan desain dan taktik
Pada masa di antara dua perang dunia ini, dikembangkan berbagai macam kelas tank, khususnya di Inggris. Tank ringan, yang beratnya kurang dari sepuluh ton, digunakan untuk tugas pemantauan, dan hanya dipersenjatai senapan mesin ringan yang hanya ampuh digunakan melawan tank ringan lainnya. Tank sedang atau tank cruiser, lebih berat dan bertujuan untuk perjalanan cepat jarak jauh. Dan yang terakhir, tank berat atau tank infanteri, adalah tank dengan lapisan pelindung yang berat, yang berjalan lambat. Tank ini dibuat untuk digunakan untuk menembus pertahanan bersama-sama dengan infanteri. Pelindungnya yang berat membuatnya bisa tahan ditembak senjata anti-tank. Setelah tank berat dan infanteri berhasil melubangi garis pertahanan lawan, tank sedang akan dikirim melalui lubang tersebut dan menyerang jalur logistik dan satuan komandan. Taktik seperti ini akhirnya dikembangkan oleh Jerman dalam konsep blitzkrieg.
Pada masa di antara dua perang dunia ini, dikembangkan berbagai macam kelas tank, khususnya di Inggris. Tank ringan, yang beratnya kurang dari sepuluh ton, digunakan untuk tugas pemantauan, dan hanya dipersenjatai senapan mesin ringan yang hanya ampuh digunakan melawan tank ringan lainnya. Tank sedang atau tank cruiser, lebih berat dan bertujuan untuk perjalanan cepat jarak jauh. Dan yang terakhir, tank berat atau tank infanteri, adalah tank dengan lapisan pelindung yang berat, yang berjalan lambat. Tank ini dibuat untuk digunakan untuk menembus pertahanan bersama-sama dengan infanteri. Pelindungnya yang berat membuatnya bisa tahan ditembak senjata anti-tank. Setelah tank berat dan infanteri berhasil melubangi garis pertahanan lawan, tank sedang akan dikirim melalui lubang tersebut dan menyerang jalur logistik dan satuan komandan. Taktik seperti ini akhirnya dikembangkan oleh Jerman dalam konsep blitzkrieg.
Tank pada Perang Dunia II
Perang Dunia II mendapati perkembangan pesat pada tank. Jerman misalnya, menggunakan tank-tank ringan seperti Panzer I yang sebelumnya digunakan hanya untuk latihan. Tank-tank ringan dan kendaraan lapis baja lainnya menjadi unsur paling penting dalam blitzkrieg. Namun, tank ringan ini kalah menghadapi tank Inggris dan lebih lagi melawan tank legendaris T-34 milik Uni Soviet. Dan pada akhir perang semua pihak telah secara drastis menambah ukuran meriam dan pelindung tank. Misalnya, Panzer I hanya memakai dua senapan mesin, dan Panzer IV, tank paling berat Jerman pada awal Perang Dunia II menggunakan meriam 75 mm kecepatan rendah, dan beratnya dibawah 20 ton. Pada akhir perang, tank sedang standar Jerman, Panther, menggunakan meriam 75 mm kecepatan tinggi, dan beratnya 45 ton.
Perkembangan semasa perang lain adalah diperkenalkannya sistem suspensi yang jauh lebih baik. Mungkin hal ini terdengar tidak penting, tapi kualitas suspensi adalah penentu kinerja cross-country tank. Tank dengan suspensi yang buruk akan mengakibatkan getaran yang besar yang dirasakan pengendara, ini akan mengakibatkan sulitnya pengoperasian, mengurangi kecepatan, dan membuat penembakan sambil berjalan menjadi tidak mungkin. Sistem suspensi baru seperti sistem suspensi Christie atau suspensi torsion bar meningkatkan kinerja dan kecepatan secara drastis.
Perang Dunia II mendapati perkembangan pesat pada tank. Jerman misalnya, menggunakan tank-tank ringan seperti Panzer I yang sebelumnya digunakan hanya untuk latihan. Tank-tank ringan dan kendaraan lapis baja lainnya menjadi unsur paling penting dalam blitzkrieg. Namun, tank ringan ini kalah menghadapi tank Inggris dan lebih lagi melawan tank legendaris T-34 milik Uni Soviet. Dan pada akhir perang semua pihak telah secara drastis menambah ukuran meriam dan pelindung tank. Misalnya, Panzer I hanya memakai dua senapan mesin, dan Panzer IV, tank paling berat Jerman pada awal Perang Dunia II menggunakan meriam 75 mm kecepatan rendah, dan beratnya dibawah 20 ton. Pada akhir perang, tank sedang standar Jerman, Panther, menggunakan meriam 75 mm kecepatan tinggi, dan beratnya 45 ton.
Perkembangan semasa perang lain adalah diperkenalkannya sistem suspensi yang jauh lebih baik. Mungkin hal ini terdengar tidak penting, tapi kualitas suspensi adalah penentu kinerja cross-country tank. Tank dengan suspensi yang buruk akan mengakibatkan getaran yang besar yang dirasakan pengendara, ini akan mengakibatkan sulitnya pengoperasian, mengurangi kecepatan, dan membuat penembakan sambil berjalan menjadi tidak mungkin. Sistem suspensi baru seperti sistem suspensi Christie atau suspensi torsion bar meningkatkan kinerja dan kecepatan secara drastis.
Meriam berputar, yang sebelumnya tidak tersedia pada semua tank, dianggap sebagai hal yang sangat penting. Meriam ini harus bisa digunakan melawan tank lain, jadi diusahakan sebesar dan sekuat mungkin, sehingga berarti tank cukup memiliki satu meriam yang harus sangat kuat. Akibatnya, desain tank dengan banyak meriam, seperti T-28 dan T-35 buatan Uni Soviet, ditinggalkan.
Perang Dingin dan seterusnya
Setelah Perang Dunia II dan memasuki Perang Dingin, negara-negara maju dan adikuasa mengambil pelajaran dari Jerman dalam penggunaan kekuatan tank. Tambahan ancaman perang nuklir dan kimia membuat tank juga dilengkapi perlengkapan perang nuklir dan kimia. Kemajuan dalam teknologi meriam dan amunisinya membuat tank semakin ditakuti, dan masing-masing negara berlomba-lomba untuk menyempurnakan teknologinya.
Namun justru ancaman terbesar tank saat ini adalah pasukan infanteri yang dilengkapi dengan persenjataan ringan yan memiliki daya hancur yang dahsyat, dengan mengembangkan peluru kendali anti-tank jinjing yang merupakan hasil pengembangan dari bazoka pada Perang Dunia II. Ditambah dengan berkembangnya kemampuan angkatan udara dengan helikopter tempur yang memiliki kemampuan anti-tank.
Setelah Perang Dunia II dan memasuki Perang Dingin, negara-negara maju dan adikuasa mengambil pelajaran dari Jerman dalam penggunaan kekuatan tank. Tambahan ancaman perang nuklir dan kimia membuat tank juga dilengkapi perlengkapan perang nuklir dan kimia. Kemajuan dalam teknologi meriam dan amunisinya membuat tank semakin ditakuti, dan masing-masing negara berlomba-lomba untuk menyempurnakan teknologinya.
Namun justru ancaman terbesar tank saat ini adalah pasukan infanteri yang dilengkapi dengan persenjataan ringan yan memiliki daya hancur yang dahsyat, dengan mengembangkan peluru kendali anti-tank jinjing yang merupakan hasil pengembangan dari bazoka pada Perang Dunia II. Ditambah dengan berkembangnya kemampuan angkatan udara dengan helikopter tempur yang memiliki kemampuan anti-tank.
sumber:http://sniperumar.blogspot.com/2013/04/tank-terhebat-paling-canggih-di-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar